Kamis, 02 November 2017

PERKEMBANGAN PETERNAKAN AYAM KAMPUNG DI INDONESIA

MAKALAH 
INDUSTRI PERUNGGASAN
“PERKEMBANGAN PETERNAKAN AYAM KAMPUNG DI INDONESIA”









Oleh :
AYU FITRIANI D1E014014
RENI MUSTIKASARI D1E014015
FARIS HAIKAL AKBAR D1E014016
DEDE IRWANSYAH D1E014017
FAUZAN SAM S D1E014020
FEBY KURNIA UTAMI D1E014029
MELIA EKA P D1E014040



KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PETERNAKAN
PURWOKERTO 
2017
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Industri perunggasan merupakan salah satu industri terbesar di Indonesia. Peternakan unggas yang umum dipelihara adalah peternakan ayam pedaging (broiler), peternakan ayam petelur (layer) bahkan peternakan ayam kampung. Manajemen kesehatan peternakan yang baik diperlukan untuk menjaga mutu produk peternakan ayam, salah satunya adalah pencegahan dan penanganan penyakit-penyakit yang dapat menurunkan kualitas dan kuantitas produk peternakan ayam.
Ayam  kampung  merupakan  ayam  lokal  di  Indonesia  yang kehidupannya sudah  lekat  dengan  masyarakat,  ayam  kampung  juga  dikenal  dengan  sebutan ayam  buras  (bukan  ras),  atau  ayam  sayur.  Penampilan  ayam  kampung  sangat beragam,  begitu  pula sifat genetiknya, penyebarannya sangat luas karena populasi ayam buras dijumpai di kota maupun desa. Potensinya patut dikembangkan untuk meningkatkan gizi masyarakat dan menaikkan pendapatan keluarga. Peternakan ayam kampung mempunyai peranan yang cukup besar dalam mendukung ekonomi masyarakat pedesaan karena memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan dan pemeliharaannya relatif lebih mudah.
Masyarakat Indonesia hingga saat ini belum banyak yang melakukan aktivitas ternak ayam kampung secara masal atau skala komersial, padahal prospek bisnis ternak ayam kampung di Indonesia cukup menjanjikan. Ayam kampung memiliki citarasa yang berbeda dengan ayam ras ( ayam pedaging atau ayam petelur). Seiring meningkatnya permintaan ayam kampung baik daging maupun telurnya, ternak ayam kampung kini banyak dijadikan usaha secara semi intensif dan intensif.
Perkembangan ayam buras (bukan ras) atau lebih dikenal dengan sebutan ayam kampung di Indonesia berkembang pesat dan telah banyak dipelihara oleh peternak-peternak maupun masyarakat umum sebagai usaha untuk pemanfaatan pekarangan, pemenuhan gizi keluarga serta meningkatkan pendapatan, dikarenakan dengan pemeliharaan sistem tradisional, produksi telur ayam buras sangat rendah, ± 60 butir/tahun/ekor. Berat badan pejantan tak lebih dari 1,9 kg dan betina ± 1,2 ~ 1,5 kg, maka perlu diintensifkan. Pemeliharaan yang intensif pada ayam buras, dapat meningkatkan produksi telur dan daging, dapat mencegah wabah penyakit dan memudahkan tata laksana.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana strategi pengembangan ayam kampung di Indonesia ?
2. Bagaimana permasalah dan solusi terhadap perkembangan ayam kampung di Indonesia ?
3. Faktor apa saja yang mempengaruhi daya saing industri perunggasan ayam kampung di Indonesia ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui strategi pengembangan ayam kampung di Indonesia.
2. Mengetahui permasalahan dan solusi terhadap perkembangan ayam kampung di Indonesia.
3. Mengetahui faktor yang mempengaruhi daya saing industri perunggasan ayam kampung di Indonesia.
















II. ISI
2.1 Sejarah Ayam Kampung
Sejarah ayam kampung dimulai dari generasi pertama ayam kampung yaitu dari keturunan ayam hutan merah (”Gallus gallus”). Jenis ayam kampung sudah dikenal sejak zaman Kerajaan Kutai. Pada saat itu, ayam kampung merupakan salah satu jenis persembahan untuk kerajaan sebagai upeti dari masyarakat setempat. Keharusan menyerahkan upeti menyebabkan ayam kampung selalu diternakan oleh warga kampung dan menyebabkan ayam kampung tetap terjaga kelestariannya. Di samping itu, ayam kampung memang sesuai dengan selera masyarakat setempat. Kebiasaan beternak ayam kampung tersebutlah yang menyebabkan ayam ini mudah dijumpai di tanah air. Sampai sekarang sistem upeti dalam arti perpindahan barang (ayam kampung) dari desa ke kota masih tetap ada. Bedanya, saat ini perpindahan tersebut lebih bersifat bisnis (Iskandar, 1998).
Ayam kampung merupakan salah satu jenis unggas yang telah memasyarakat dan tersebar di seluruh pelosok nusantara. Bagi masyarakat Indonesia, ayam kampung sudah bukan hal asing. Istilah ”Ayam kampung” semula adalah kebalikan dari istilah ”ayam ras”, dan sebutan ini mengacu pada ayam yang ditemukan berkeliaran bebas di sekitar perumahan . Namun demikian, semenjak dilakukan program pengembangan, pemurnian, dan pemuliaan beberapa ayam lokal unggul, saat ini dikenal pula beberapa ras unggul ayam kampung. Untuk membedakannya kini dikenal istilah ”ayam buras” (singkatan dari “ayam bukan ras”) bagi ayam kampung yang telah diseleksi dan dipelihara dengan perbaikan teknik budidaya (tidak sekedar diumbar dan dibiarkan mencari makan sendiri). Peternakan ayam buras mempunyai peranan yang cukup besar dalam mendukung ekonomi masyarakat pedesaan karena memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan dan pemeliharaannya relatif lebih mudah.
Menurut Husmaini (2000) Ayam kampung adalah ayam lokal Indonesia yang berasal dari ayam hutan merah yang telah berhasil dijinakkan. Akibat dari proses evolusi dan domestikasi, maka  terciptalah  ayam  kampung  yang  telah  beradaptasi  dengan  lingkungan sekitarnya,  sehingga  lebih  tahan  terhadap  penyakit  dan  cuaca  dibandingkan dengan ayam ras. Penyebaran ayam kampung hampir  merata di seluruh pelosok tanah air. Salah satu ciri ayam kampung adalah sifat genetiknya yang  tidak seragam. Warna  bulu,  ukuran  tubuh  dan  kemampuan  produksinya  tidak  sama  merupakan cermin  dari  keragaman  genetiknya.  Disamping  itu  badan  ayam  kampung  kecil, mirip dengan badan ayam ras petelur tipe ringan.
2.2 Jenis-jenis Ayam Kampung
Beberapa jenis ayam kampung atau ayam buras di Indonesia yang mempunyai potensi untuk dikembangkan antara lain :
1. Ayam Kedu
Ayam kedu merupakan jenis ayam lokal yang mempunyai karakteristik dan keunggulan tersendiri dibandingkan ayam lokal lainnya. Ayam kedu ini berasal dari daerah Karisidenan Kedu, Jawa Tengah tepatnya didaerah Temanggung dan sekitarnya. Ayam ini memiliki ukuran standar ayam biasa dengan jengger tunggal. Ayam kedu betina memiliki bobot sekitar 2-3 kg dan kedu jantan memiliki bobot 2-4 kg. Umur ayam kedu rata-rata 6-8 tahun. Ayam kedu akan mulai bertelur pada umur 138-195 hari. Produktivitas bertelur ayam kedu sekitar 124 butir per tahun (34%). Namun, dengan pemeliharaan intensif menggunakan kandang baterai, produktivitas dapat ditingkatkan. Ayam kedu termasuk ayam buras yang potensial dijadikan ayam petelur dan pedaging. Ayam kedu memiliki beberapa jenis, di antaranya kedu hitam, kedu putih, dan kedu lurik atau blorok (campuran). Produktivitas kedu hitam lebih tinggi daripada produktivitas kedu putih atau campuran. Pada jenis kedu hitam ada yang dikenal sebagai ayam cemani, yaitu jenis ayam yang seluruh bagian tubuhnya berwarna hitam, hingga daging, tulang, dan darahnya. Ayam cemani dengan kualitas seperti ini sangat langka dan banyak dijadikan ayam koleksi. Sementara jenis kedu hitam yang lain (bukan cemani) hanya memiliki warna hitam di bagian bulunya. Perbedaan mama kedu petelur dengan kedu dwifungsi adalah bobot badannya. Bobot betina kedu petelur sekitar 1,5 kg, sedangkan bobot betina kedu dwifungsi mencapai 2,5 kg. Sementara bobot jantan kedu petelur 2-2,5 kg, sedangkan bobot jantan kedu dwifungsi mencapai 3,5 kg. Kelebihan lain ayam kedu adalah mudah beradaptasi dengan lingkungan baru serta tahan terhadap stres dan penyakit. Ayam cemani. Merupakan salah satu jenis ayam kedu yang seluruh bagian tubuhnya berwarna hitam
2. Ayam Pelung
Jenis ayam ini berasal dari Kabupaten Cianjur, Jawa barat. Ayam Pelung sudah dikembangkan sebagai hobi sejak tahun 1930. Ayam ini berukuran besar dengan kaki yang sangat panjang, warna bulu beraneka ragam pada umumnya abu-abu sampai hitam. Pelung jantan sangat digemari oleh masyarakat karena dapat berkokok dengan mengeluarkan suara yang tinggi dan panjang. Ayam pelung dapat diarahkan sebagai jenis pedaging.
3. Ayam Nunukan
Ayam ini merupakan jenis ayam buras yang potensial sebagai ayam petelur. Nama ayam ini berasal dari daerah tempat ditemukannya banyak jenis ayam ini, yaitu di Tarakan dan Nunukan, Kalimantan Timur. Salah satu nama julukan untuk ayam nunukan adalah ayam cina karena ada yang berpendapat ayam ini berasal dari daratan Cina bagian selatan. Ciri ayam betina nunukan yang memiliki produktivitas bertelur yang baik adalah yang memiliki ekor panjang. Bobot betina nunukan dewasa mencapai 1,9 kg. Produktivitas bertelurnya mencapai 130 butir per tahun (sekitar 35%) dengan bobot telur rata-rata 50 gram per butir. Masa bertelurnya cukup lama, mencapai 3 tahun. Produktivitas ini bisa ditingkatkan dengan pemeliharaan yang intensif. Berbeda dengan betinanya, ayam nunukan jantan memiliki bulu sayap dan ekor yang pertumbuhannya tidak sempurna. Bulu ekornya sangat pendek dan tampak seperti dipotong. Ciri lain nunukan jantan adalah perawakannya cukup besar dengan bobot mencapai lebih dari 4 kg saat dewasa. Jengger dan pial nunukan jantan juga besar dan berwarna merah. Jenggernya tunggal bergerigi delapan dan runcing.
4. Ayam Sentul
Ayam sentul merupakan ayam lokal yang berkembang di wilayah Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Ayam yang semula banyak dijadikan ayam aduan ini, sekarang dimanfaatkan sebagai ayam petelur atau pedaging. Penampilan fisik ayam sentul mirip dengan ayam bangkok. Bentuk jengger dan pialnya cukup besar dan lebar. Ada lima variteas ayam sentul berdasarkan warna bulunya, yaitu sentul emas, sentul debu, sentul jambe, sentul batu, dan sentul kelabu. Produksi bertelur ayam sentul sekitar 10-18 butir per periode dengan bobot setiap telur sekitar 43 gram. Fertilitas telur ayam sentul cukup tinggi, mencapai 80,4% dengan daya tetas hingga 78,2%.
5. Ayam Merawang
Ayam merawang merupakan ayam lokal yang banyak terdapat di daerah Bangka Belitung. Meskipun merupakan ayam asli dari Cina, ayam merawang sudah dipelihara cukup lama oleh masyarakat Bangka Belitung sehingga menjadi aset dan unggas lokal unggulan. Ayam merawang memiliki warna bulu yang seragam, yaitu cokelat kemerahan hingga keemasan. Penampilannya mirip dengan ayam ras petelur Rhode Island Red. Ayam ini potensial sebagai ayam petelur. Daya tetas telurnya cukup tinggi, mencapai 86,4%. Ayam merawang. meskipun merupakan ayam asli dari Cina, saat ini sudah menjadi aset dan unggas lokal unggulan di daerah Bangka Belitung.
6. Ayam Ketawa
Ayam Ketawa berasal dari Kabupaten Sidrap , Sulawesi Selatan. Ayam Ketawa dikenal masyarakat Sulawesi Selatan dengan sebutan Ma’nu ga’ga yang berarti gagap. Ayam Ketawa memiliki suara kokok seperti suara tertawa manusia. Ayam Ketawa pada awal domestikasi hanya dipelihara dan berkembang biak di lingkungan Keraton Bugis (Roiz, 2011). Rataan bobot badan jantan dan betina ayam Ketawa pada umur lima bulan sekitar 825 dan 765 g (Krista, 1996). Ciri – ciri ayam Ketawa yang baik, yaitu saat berdiri tubuh tegak atau membusungkan dada dan ukuran proporsional antara tinggi badan, lingkar badan, panjang badan dan panjang kaki. Ciri fisik sangat mempengaruhi kualitas suara dan dapat dijadikan indikasi penduga kualitas kokok ayam Ketawa saat berada di arena.
7. Ayam Sumatra
Ayam Sumatra merupakan ayam lokal dari Sumatra Barat. Penampilan perawakannya tegap, gagah ,tetapi ukuran tubuhnya kecil. Ayam Sumatra jantan berkepala kecil, tetapi tengkoraknya lebar. Pipinya penuh (padat), keningnya tebal, dan pialnya menggantung ke bawah. Paruh ayam Sumatra umumnya pendek dan kukuh berwarna hitam, dengan cuping kecil dan berwarna hitam. Ayam Sumatra memiliki jengger berbentuk wilah dan berwarna merah. Kulit muka juga berwarna merah atau hitam, ditumbuhi bulu halus yang jarang. Bobot ayam Sumatra jantan dewasa 2 Kg, sedangkan yang betina 1,5 Kg.
8. Ayam Bekisar
Ayam bekiras merupakan salah satu ayam buras asli Indonesia yang berkembang di daerah Pulau Kangean, Sumenep Madura, Jawa Timur. Menurut Wikipedia ayam buras merupakan hasil persilangan antaran ayam hutan hijau jantan (Gallus varius) dengan betina ayam kampung (Gallus gallus domesticus). Hasil persilangan tersebut menampilkan warna bulu pada betina ayam kampung, sedangkan postur tubuh, sifat dan suara dari pejantan ayam hutan hijau. Berdasarkan Tipenya ayam berkisar terdiri dari 3 macam, yaitu Gallus aenus (berjengger dengan gerigi 8 kecil), Gallus temmiinckii (jengger bergerigi 6), dan Gallus violaceus (jengger bergerigi bagus). Ayam bekisar termasuk salah satu ayam hias yang menampilkan suara berkokok yang khas.
9. Ayam Kate
Ayam Kate merupakan ayam buras yang mempunyai potensi dapat dikembangkan sebagai komoditi komersial. Ayam kate mempunyai bentuk yang mini dan ayam ini di klaim sebagai ayam dengan ras terkecil di dunia, dan oleh sebab itulah maka ayam kate ini menjadi ayam yang unik. Ayam kate banyak di pelihara buka untuk di ambil dagingnya melainkan untuk nilai keindahan atau kepuasan, karena ayam ini tergholong sebagi ayam yang lucu, baik saat berkokok maupun saat berjalan. Pemeliharaan ayam kate pada umunya sama dengan ayam lainnya.
10. Ayam Tukong
Ayam Tukong adalah sejenis ayam kampung yang berkembang di daerah-daerah pedalaman Kalimantan Barat. Bentuk tubuh, warna bulu, bentuk telur dan jenis pakan yang dimakan oleh ayam Tukong tidak berbeda jauh dengan ayam kampung biasa, perbedaan fisik yang utama adalah tidak terdapat tungging/pangkal ekor atau ”brutu” yang biasanya terdapat di bagian ujung tulang belakang ayam kampung. Tidak terdapatnya pangkal ekor menyebabkan ayam Tukong tidak mempunyai bulu ekor, bagian yang biasa ditumbuhi bulu ekor yang besar dan panjang (Plumae) hanya ditumbuhi bulu seperti bulu badan. Dengan demikian secara eksterior ayam Tukong mirip burung puyuh dengan tubuh sebesar ayam kampung dan terdapat jengger bentuk bunga (Pea) kecil dikepalanya. Warna bulu ayam Tukong bervariasi mulai dari warna hitam kehijauan, hitam kemerahan, hitam kebiruan, coklat bahkan juga ada yang berwarna putih.
11. Ayam Walik
Ayam Walik atau Rintit merupakan ayam lokal yang mempunyai penampilan bulunya  keriting  (terbalik)  ke  arah  depan  dan  belakang,  sehingga  permukaan  kulit tubuhnya terlihat jelas. Ayam Walik dibedakan menjadi 3, yaitu Walik Sekul, Walik Sura, dan Walik Tulak. Ayam Walik lebih baik dipelihara secara intensif supaya kebutuhan nutrisinya terjaga dan terhindar dari pemangsa. Sosialisasi  kepada  masyarakat tentang  potensi   ayam  Walik  sebagai  sumber  plasma nutfah juga sangat penting untuk dilakukan sehingga masyarakat memiliki keinginan dan  ketertarikan  untuk  melestarikan  ayam Walik.
2.3 Strategi Pengembangan Ayam Kampung
Pengembangan ayam kampung hendaknya diarahkan pada peningkatan pendapatan petani/peternak di pedesaan, peningkatan konsumsi protein hewani khususnya masyarakat di desa dan untuk menciptakan lapangan kerja. Strategi yang perlu diterapkan akhir-akhir ini meliputi manajemen pemeliharaan, sistem pemberian pakan,manajemen kesehatan dan program pemuliaan ternak untuk mendapatkan ayam kampung unggul. Jumlah telur dan daging yang dikonsumsi maupun yang dijual juga meningkat dengan semakin intensifnya pemeliharaan, sehingga peningkatan pendapatan dan gizi masyarakat melalui program intensifikasi ayam buras (INTAB) perlu ditingkatkan. Pengembangan ayam kampung telah diarahkan melalui kesehatan dalam bentuk vaksinasi massal secara rutin, manajemen pemeliharaa ndan peningkatan kualitas pakan. Penelitian tentang penambahan pakan dan pemisahan anak ayam dan induknya telah mampu menekan angka kematian yang tinggi, meningkatkan produksi telur dan meningkatkan pertambahan bobot badan. Penelitian tersebut perlu dievaluasi secara ekonomis ditingkat petani/peternak diperdesaan. Diseminasi hasil-hasil penelitian bersama-sama dengan pelayanan vaksinasiyang baik perlu diimplementasikan di tingkat petani. Mengingat ayam kampung ini hanya membutuhkan input sedikit dibandingka ndengan ternak lain, maka penelitian yang mengarah pada manajemen dengan biaya rendah atau minimum input perlu terus dilanjutkan.
Mencapai kesuksesan dalam beternak ayam kampung maka hal pertama yang harus dilakukan adalah pencegahan dan pemberantasan penyakit. Pemeliharaan ayam kampung yang masih dilepas bebas akan rentan sekali terhadap penyakit untuk itu pemeliharaan secara intensif ataupun semi intensif perlu diterapkan. Pemeliharaan secara intensif dapat menekan angka kematian ayam dan juga untuk mengontrol sifat alamiah dari ayam kampung seperti kanibalisme dan mengeram serta kebutuhan pakan dari ayam dapat di atur sedemikian rupa sehingga peningkatan PBB dan juga memperpendek masa pelihara. Salah satu faktor yang menyebabkan produksi telur ayam kampung menurun adalah sifat mengeram yang sangat kuat yang dimiliki oleh ayam kampung (Gunawan, 2006). Sifat agresif juga dimiliki oleh ayam kampung khususnya pejantan, sifat ini sebagai sifat alami pada pemeliharaan secara ekstensif jika sifat ini tidak dihilangkan pada pemeliharaan intensif maka akan sangat merugikan (kegaduhan dalam kandang).
Ayam kampung sering dilihat sebagai usaha sambilan dengan nilai ekonomisnya rendah, produksi telur dan daging rendah dan juga pemeliharaannya termasuk lama, namun dari berbagai penelitian ternyata ayam kampung jika dirubah cara pemeliharaan dari ekstensif ke intensif akan menghasilkan nilai ekonomis yang tinggi, produksi telur dan daging tinggi dan juga pemeliharaannya dapat dipercepat (Deset al, 2008).  Seperti yang dilaporkan oleh Saptati dan Priyanti (2006), pemeliharaan ayam lokal sebagai penghasil daging dan telur secara intensif melalui perbaikan manajemen pemeliharaan ( kandang, ransum dan vaksinasi), dan peningkatan skala usaha dan permodalan dapat menghasilkan tambahan pendapatan bagi peternak yang lebih besar.
2.3.1 Strategi Perbaikan Mutu Genetik (bibit)
Jenis ternak ayam yang dipelihara petani pada umumnya jenis lokal yang produktivitasnya relatif rendah. Oleh karena itu untuk kestabilan produksi perlu diintroduksi/ dikembangkan bibit unggul atau mempersilangkan jenis ternak lokal dengan bibit unggul tanpa mengurangi (mempertahankan) sumberdaya hayati (sebagai sumber plasma nuftah). Perbaikan mutu genetik ternak ini diarahkan pada produksi dan reproduksi yang lebih memberikan keuntungan bagi petani baik sebagai ayam petelur atau ayam pedaging. Misalnya saja, ayam kampung mempunyai sifat mengeram yang sangat tinggi sehingga untuk melakukan suatu usaha maka sifat ini harus dihilangkan. Suprijatna (1993) menyatakan bahwa sifat mengeram ini dapat dihilangkan dengan cara tradisional, namun bagaimana jika ternaknya banyak, sehingga caranya adalah menghilangkan sifat genetis tersebut dengan kawin silang. Ayam kampung harus diperbaiki kualitasnya dengan tujuan untuk meningkatkan laju pertumbuhan dan meningkatkan efesiensi reproduksinya tetapi dengan tetap menjaga karakteristik asli ayam kampung seperti warna bulu, bentuk tubuh, bentuk jengger, sampai pada citarasa dan tekstur daging.
2.3.2 Strategi Peningkatan Skala Pemilikan Ternak
Rata-rata pemilikan ternak pada tingkat petani adalah 5-10 ekor induk atau 10-20 ekor ayam dari berbagai kelompok umur. Tingkat pemilikan ini terlalu rendah sehingga perlu ditingkatkan menjadi skala ekonomis dan sesuai dengan kemampuan sumberdaya pertanian yang dimiliki petani minimal 300 ekor induk/petani. Untuk meningkatkan skala pemilikan ayam petani, perlu bantuan modal berupa kredit berbunga lunak. Gunawan (2006) dalam laporan penelitiannya menyatakan bahwa skala usaha yang menguntungkan untuk usaha perbibitan ayam kampung per paket 40 ekor induk dan untuk usaha telur konsumsi 30 ekor per paket. Sebagai usaha sambilan bagi peternak yang menguntungkan yakni melebih BEP dan diproyeksikan menghasilkan produktivitas serta pendapatan lebih tinggi.
Demikian juga yang dilaporkan oleh Sehabudin dan Agustian (2006), pemeliharaan ayam kampung secara intensif dengan kandang baterai yang dilakukan oleh peternak di Kalimantan Selatan dengan skala pemilikan ternak dari 200-2000 ekor/KK mampu memberikan kontribusi terhadap pendapatan keluarga sampai 100%. Hal ini berarti skala pemilikan dan pola pemeliharaan menentukan usaha beternak itu sendiri dan ini merupakan strategi yang mampu meningkatkan pengembangan ayam kampung serta memperbaiki taraf hidup para peternak.
2.3.3 Strategi Pengembangan Kemitraan
Kemitraan antara petani dan pengusaha atau pedagang besar ternak perlu dikembangkan agar petani mendapat kesempatan lebih besar untuk memelihara ternak dengan teknologi yang lebih baik. Untuk itu, pembentukan kelompok tani ternak diperlukan agar manajemen kemitraan lebih efisien. Posisi tawar petani pada umumnya lemah, sehingga harga lebih banyak ditentukan pedagang. Posisi tawar petani dalam rangka pemasaran hasil usahanya akan dapat ditingkatkan dengan berkumpulnya petani dalam satu wadah kelompok tani, koperasi atau asosiasi lainnya. Pengembangan lembaga pemasaran dalam kelompok tani akan sangat membantu petani dalam pengadaan sarana produksi dan pemasaran hasil, sehingga petani akan memperoleh peningkatan pendapatan atas harga yang diterima. Untuk ini pemasaran hasil dari petani akan dikoordinasikan dalam kelompok tani dan mencari mitra usaha yang dapat berfungsi sebagai Bapak Angkat. Hal ini adalah sangat penting mengingat petani selalu terlambat dalam memperoleh informasi pasar.
2.3.4 Strategi Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan Strategi Sarana dan Prasarana
Usaha dalam bidang peternakan, mutlak membutuhkan fasilitas dari pihak pemerintah ataupun swasta khususnya dalam pengadaan modal kerja, inovasi teknologi dan kelembagaan serta perusahaan swasta yang dapat mengendalikan masukan untuk produksi dan pemasaran hasil. Keterlibatan pemerintah tidak cukup sebagai fasilitator pasif, tetapi harus menjadi inisiator aktif mengingat aneka usaha peternakan didominasi oleh usaha peternakan rakyat skala kecil yang mungkin telah sampai pada titik jenuhnya. Hanya dengan suntikan bantuan fasilitas eksternal, usaha peternakan rakyat dapat keluar dari posisi keseimbangan pertumbuhan rendah dan mempunyai dayasaing lebih baik (Suprijatna, 2004). Program pengembangan prasarana dan sarana fisik mencakup: Optimalisasi penggunaan prasarana dan sarana fisik, peningkatan prasarana dan sarana fisik dan optimalisasi sistem peternakan secara intensif.
2.4 Permasalahan dan Solusi Perkembangan Ayam Kampung
Upaya untuk meningkatkan perkembangan ayam kampung terus dilakukan. Tetapi upaya tersebut terkendala oleh beberapa masalah, yang pertama, penyediaan bibit ayam kampung yang memiliki kecepatan tumbuh yang cepat sehingga dapat mencapai hasil yang maksimal dalam waktu singkat. Seperti kita ketahui bahwa pertumbuhan ayam kampung sangat lambat jika dibandingkan dengan ayam broiler. Ayam kampung membutuhkan waktu kurang lebih 4-6 bulan untuk menghasilkan bobot badan 1 kg (tergantung pemeliharaannya). Hal ini berbeda jauh dengan ayam broiler yang bisa panen dalam waktu 35-40 hari, bahkan bisa kurang dengan berat badan yang cukup tinggi antara 1,5 – 2,5 kg (tergantung manajemen pemeliharaannya) (Samariyanto, 2005). Kondisi ini membuat perlunya perbaikan genetik ayam kampung agar dapat meningkatkan produktivitasnya. Untuk masalah yang pertama ini, sudah mulai dapat teratasi yaitu dengan adanya persilangan baru yang disebut ayam kampung super atau ayam jawa super yang dapat dipanen dalam waktu 45 – 60 hari. Ayam kampung super atau ayam jawa super merupakan hasil persilangan antara pejantan ayam kampung lokal atau pejantan dengan kualitas genetik yang bagus dengan betina (indukan) ayam ras yang memiliki sifat pertumbuhan yang cepat. Hasilnya, didapatkan anakan yang memiliki pertumbuhan yang relatif cepat dengan ciri-ciri seperti warna bulu, bentuk tubuh, karakter, sifat, dan rasa daging seperti ayam kampung asli.
Masalah yang kedua, dan mungkin ini adalah masalah yang paling penting, yaitu pakan. Biaya produksi terbesar di bidang perunggasan adalah biaya pakan yang mencapai 60-80 persen. Tingginya biaya pakan tersebut, sering berdampak buruk pada usaha peternakan ayam pedaging, terutama saat harga bahan baku pakan naik. Ditambah lagi, genetik ayam kampung yang tidak sama dengan ayam broiler. Seperti kita ketahui bahwa ayam broiler telah direkayasa secara genetik selama berpuluh-puluh tahun untuk mendapatkan genetik ayam yang memiliki kemampuan tumbuh yang sangat cepat. Genetik ayam broiler diturunkan dari galur murni ayam-ayam yang ada di Eropa dan Amerika yang memang memiliki potensi genetik untuk tumbuh dengan sangat cepat. Sedangkan ayam kampung, tidak memiliki potensi genetik seperti itu. Oleh karena itu, untuk memaksimalkan apa yang ada pada ayam kampung (ayam kampung super atau ayam jawa super) adalah dengan memaksimalkan manajemen dan mengoptimalkan penyerapan nutrisi pada ayam kampung. Seperti kami sebutkan di atas, genetik ayam kampung yang berbeda dengan ayam broiler, memungkinkan sebagian pakan yang masuk atau diberikan tidak tercerna dengan sempurna. Oleh karena itu, perlu adanya bahan tambahan pakan atau suplemen (supplement) yang dapat digunakan untuk memberi tambahan nutrisi pada ayam kampung sekaligus memperbaiki pencernaan pakan dalam saluran pencernaan. Dengan begitu, ayam akan mendapatkan tambahan atau suplemen nutrisi untuk mencukupi kekurangan sekaligus memperbaiki pencernaan sehingga dapat meningkatkan produktivitas ayam kampung super atau ayam jawa super (Samariyanto, 2005).
Selain itu ketersediaan produk ayam kampung tidak kontinyu, sementara permintaan akan daging dan telur cenderung meningkat secara eksponensial.  Hal ini membuat peluang pasar ayam kampung ‘direbut’oleh ayam ras.  Untuk permasalahan ini agaknya perlu adanya program pembibitan ayam kampung untuk mendapat suplai bibit secara kontinyu.  Hanya saja permasalahan ini adalah daur reproduksi ayam kampung relatif lebih lama/panjang sehingga cukup mengganggu kelancaran ketersediaan bibit.  Hal ini karena ayam kampung karus kawin, bertelur, mengeram dan menetaskan, dan memelihara anak.  Mengenai sifat mengeram dan memelihara anak merupakan sifat alami yang tidak bisa dihilangkan begitu saja, tetapi dapat dikurangi/manipulasi.  Mengeram dan memelihara anak memerlukan jangka waktu tertentu sehingga upaya yang dapat kita lakukan adalah mengurangi lamanya jangka waktu tersebut seperti, tugas mengeram dan menetaskan telur diserahkan kepada mesin tetas sehingga ayam tidak perlu lagi mengerami telurnya, meskipun “hasrat” untuk mengeram tetap ada tetapi telah diminimalkan.  Demikian juga dengan mengambil alih “hak” ayam jantan melalui inseminasi buatan merupakan sarana yang dapat dimanfaatkan untuk mempermudah upaya pembibitan (Sartika, 2005).
Pilihan lain yang dapat dilakukan adalah dengan memperbaiki mutu genetik ayam kampung.  Untuk ini peranan seleksi sangat dibutuhkan untuk mendapatkan bibit-bibit ayam kampung sesuai dengan yang diharapkan.  Apa lagi ayam kampung itu sendiri cukup beragam.  Ini tentunya memberi peluang bagi kita untuk memilih dan memilah ayam-ayam ungulan.  Sejalan dengan ini dapat pula dilakukan pemuliabiakan melalui persilangan antaragam ayam kampung.  Beberapa daerah di Indonesia memiliki ayam kampung yang tipikal, misalnya, ayam Nunukan di daerah Kalimantan, ayam Kedu di daerah Kedu (Jawa Tengah), dan masih banyak lagi ragam ayam kampung sesuai dengan kekhasannya masing-masing.  Bila semua itu dimanfaatkan dengan baik maka akan dapat meramaikan dunia persilangan ayam kampung dengan harapan akan muncul “jawara-jawara” unggulan.
Menurut Iskandar (2006), fasilitas dan sarana yang tersedia untuk perbaikan ayam kampung yaitu :
1. Sarana Masyarakat
Peternak-peternak ayam lokal dengan cara tradisional tentunya banyak sekali tersebar di nusantara ini. Namun kondisi mereka hanya sebagai pemelihara dengan kepemilikan beberapa ekor yang diumbar di halaman dan kebun sekitar rumah. Kontribusi masyarakat seperti di atas sangat berarti dalam pengembangan ayam lokal secara nasional, terutama dalam aspek pelestarian dan penyebaran ternak secara langsung atau tidak langsung, melalui proses jual beli antara pemelihara dan pedagang keliling. Masyarakat yang memelihara dalam skala bisnis pun masih ada, meskipun sementara ini kelihatannya berkurang sebagai akibat meningkatnya harga pakan yang tidak sebanding dengan harga produk daging dan telur ayam lokal. Oleh karena itu terobosan untuk memanfaatkan bahan pakan spesifik lokasi menjadi perlu dilakukan. Hampir dua dekade pemerintah secara terus menerus melaksanakan berbagai program dan proyek pengembangan ayam lokal, namun kelihatannya belum memberikan manfaat yang berkesinambungan bagi masyarakat. Program dan proyek tersebut muncul dan hilang silih berganti. Sudah banyak kelompok- kelompok peternak yang dilibatkan, akan tetapi kebanyakan berakhir gagal dan menuai kerugian finansial dan waktu yang tidak sedikit. Bagaimanapun juga dengan kemauan dan semakin tersebarnya informasi budidaya ayam lokal disertai dengan dampak positif program dan proyek pemerintah dalam bentuk peningkatan pengetahuan dalam budidaya ayam lokal, rupanya masih menyisakan peternak-peternak perorangan yang berusaha untuk mempertahankan ayam lokalnya sebagai komoditas usaha dalam skala bisnis (Gunawan,2005). Peternak-peternak swakarsa inilah yang bisa dilibatkan dalam pengembangan ayam lokal yang berfungsi sebagai mitra usaha pemerintah dalam menjembatani kelancaran program dan proyek kepada peternak peserta khususnya dan masyarakat peternak umumnya.
2. Sarana Pemerintah
Berbagai sarana pemerintah mulai dari fisik, sumberdaya manusia dan perangkat lunak sudah dibangun untuk menunjang pengembangan ayam lokal. Diantaranya adalah Balai Penelitian Ternak (Balitnak) yang mempunyai tugas pokok dan fungsi meneliti ayam-ayam lokal, dapat dimanfaatkan sebagai unit yang mengupayakan perbaikan genetik ayam lokal melalui seleksi dan persilangan. Sementara ini, Balitnak sudah mencoba melakukan perbaikan genetik ayam kampung melalui seleksi (Gunawan et al., 2004). Begitu juga dengan sistem budidaya (Setioko dan Iskandar, 2005) dan analisis usahatani (Juarini et al., 2005). Namun sampai sejauh ini, belum ada terlihat suatu program jelas mengenai pemanfaatan hasil-hasil penelitian ini yang secara langsung dapat dirasakan masyarakat. Sarana pemerintah lain, yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan manfaat dan mutu ayam lokal adalah perguruan tinggi setempat yang secara langsung atau tidak langsung dapat memberikan kontribusi melalui kerjasama dengan pemda-pemda setempat.


Gambar 1. Mekanisme kerja pengembangan ayam kampung di tingkat pusat

Gambar 2. Mekanisme kerja pengembangan ayam kampung di tingkat daerah
Gambar I dan 2 merupakan saran dalam strategi pengembangan ayam kampung dengan memanfaatkan berbagai sumberdaya yang ada. Saran tersebut merupakan saran pada awal pelaksanaan pengembangan, yang diharapkan setelah program ini berjalan dengan adanya suatu aliran transaksi komoditas yang cukup berarti, maka hubungan kerja ini akan berubah menjadi suatu hubungan bisnis murni, sementara pemerintah hanya melaksanakan fungsi-fungsi legalitas dan penyuluhan saja. Selanjutnya balai-balai pembibitan ternak unggul dapat bersatu dalam suatu wadah badan usaha milik negara penghasil bibit unggul ayam kampung. Identifikasi peternak swakarsa maupun kelompok peternak penting untuk dilakukan, sehingga sebagai ujung tombak dari pengembangan ayam lokal, keduanya perlu diperbanyak jumlah dan cakupan daerah kerja.
Permasalahan utama dalam usaha pemeliharaan ayam kampung yang dihadapi yaitu rendahnya produktifitas. Faktor-faktor yang penyebabnya adalah ayam kampung belum memiliki standar bibit, sistem pemeliharaan yang masih sangat tradisional , mortalitas anak ayam kampung cukup tinggi dapat mencapai 100% karena kurangnya penanganan oleh peternak terutama karena penyakit ND, ketersediaan bahan-bahan pakan penyusun ransum yang lazim digunakan pada akhir akhir ini makin terasa sulit dan mahal harganya, kondisi ini disebabkan oleh meningkatnya harga bahan-bahan pakan ternak ayam terutama bahan baku yang masih impor seperti bungkil kedelai, jagung, dan tepung ikan. Pada tahun 2010, Indonesia masih mengimpor bungkil kedelai sebesar 2.450.000 ton/tahun, jagung 465.000 ton/tahun, dan tepung ikan 150.000 ton/tahun. Penggunaan komponen impor ini dapat diturunkan atau dikurangi melalui penggunaan sumberdaya pakan lokal, antara lain dengan menggali potensi limbah non konvensional yang jumlahnya semakin meningkat, seperti: dedak padi (DP) dan bungkil inti sawit (BIS).
Pemilihan bibit yang akan dipelihara perlu diperhatikan karena bibit yang baik akan menghasilkan produksi yang lebih optimal dengan perlakuan yang sama dibanding bibit yang kurang baik. Bibit yang akan dipelihara harus sesuai dengan tujuan produksi yang diinginkan  peternak. Misalnya tujuan produksi dapat berupa penjualan ternak ayam bibit atau ternak ayam pedaging. Menurut Permetan (2006), pemilihan bibit ayam kampung pedaging yang memiliki karakteristik seperti pertumbuhan yang cepat (6 minggu sudah bisa panen),  produksi seragam (80%), otot dada dan paha yang lebih tebal, warna kaki kuning cerah dan  bersih, warna bulu dominan lebih spesifik (warna merah hitam dan coklat abu-abu), serta  pertumbuhan karkas yang cepat dan besar. Dalam memperbaiki kualitas genetik dalam suatu  populasi ayam kampung dapat digunakan bibit ayam kampung yang sejenis dengan tingkat  produktifitas yang tinggi maupun yang berbeda (persilangan) seperti ayam pelung yang memiliki bobot badan yang lebih besar dimana pada saat dewasa minimal jantan memiliki  berat 4 kg dan betina 2,9 kg
Sistem pemeliharaan yang sering digunakan oleh peternak ayam kampung adalah sistem pemeliharaan tradisional. Ayam kampung selain dengan sistem pemeliharaan tradisional dapat juga dengan menggunakan sistem pemeliharaan intensif yaitu memiliki manajemen yang lebih bagus dan dapat meningkatkan produktifitas ayam kampung. Pemeliharaan dengan cara system intensif yaitu seperti  populasi yang dipisahkan oleh periode hidup misalnya periode starter (1-2 bulan), periode grower (2-4 bulan) dan periode finisher (>4,5 bulan-culling). Ternak ayam kampung dikandangkan dan diberi pakan, minuman, suplemen dan pengobatan secara teratur. Produksi ternak lebih diarahkan ke tujuan komersial dan berorientasi bisnis.
Penanganan penyakit baik pencegahan maupun pengobatan perlu dilakukan sedini mungkin guna mencegah infeksi penyakit pada ternak ayam kampung atau penyebaran  penyakit di lokasi peternakan. Penyakit ND merupakan salah satu penyakit unggas yang berbahaya dan sulit ditanggulangi karena penularannya dapat melalui berbagai media dengan tingkat kematian. Penanganan pencegahan penyakit ND dapat dilakukan menggunakan vaksinasi ND yang teratur dimulai dari umur 4 hari, 4 minggu dan 4 bulan dan diulang lagi setiap 4 bulan sekali. Menurut Sari (2001) menyatakan bahwa nilai titer antibodi ayam kampung akan meningkat setelah vaksinasi dimana kenaikan titer antibody dicapai pada satu bulan setelah vaksinasi, kemudian nilainya menurun. Menurut Basrial (2002) menyatakan bahwa rata-rata  pertambahan bobot badan ayam kampung yang mendapat vaksinasi ulang kedua memperlihatkan kenaikan bobot badan dan titer antibodi yang nyata lebih tinggi dibandingkan dengan bobot badan ayam kampung yang tidak mendapat vaksinasi.
Pemilihan bahan-bahan pakan penyusun ransum untuk pemeliharaan ternak ayam kampung perlu diperhatikan persyaratan minimal yang ada. Menurut Permentan (2006) menyatakan bahwa standar minimal pakan yang digunakan dalam usaha ayam kampung harus sesuai dengan kebutuhan minimal gizi ayam kampung/lokal tersebut yang telah tercantum dengan kisaran  protein kasar 15-21%, energi 2750-2900 kkal ME/kg ransum, Kalsium 1-2,5%, Phospor 0,6-0,7%, aa Lysine 0,4-0,9 dan aa Methionin 0,4, kandungan aflatoksin dalam pakan tidak lebih dari 20 ppb. Pemilihan bahan pakan juga dapat memanfaatkan bahan pakan local bermutu sehingga penyediaan bahan pakan yang lebih murah seperti menggunakan bahan pakan nabati seperti dedak halus, jagung,sorghum,singkong ; bahan pakan hewani seperti tepung ikan,tepung bulu ayam,tepung tulang serta bahan pakan pelengkap vitamin, meniral, Lysine dan Methionin serta probiotik.
2.5 Faktor yang Menpengaruhi Daya Saing Industri Perunggasan Ayam Kampung
2.5.1 Faktor kondisi
Faktor kondisi mengacu pada input yang digunakan oleh industri perunggasan untuk menghasilkan produk berdaya saing. Unsur-unsur penting yang menjadi faktor kondisi dalam industri perunggasan adalah infrastruktur, SDM, sumber daya modal, SDA dan lingkungan, serta teknologi.
a) Infrastruktur
Kondisi infrastruktur berupa sarana prasarana jalan, moda transportasi, bangunan kandang, air bersih dan energi.
b) SDM
SDM memiliki peranan sangat penting dalam daya saing baik bersifat global, nasional maupun perusahaan. Dalam Global Competitiveness Report - World Economic Forum (WEF), peringkat Indonesia turun dari urutan ke-34 menjadi ke-37 dari 140 negara. Faktor SDM merupakan faktor terpen-ting dalam penentu daya saing UKM. Faktor SDM meliputi keahlian atau kapasitas dari para pekerja dan pengusaha/pemilik usaha. Keahlian pekerja merujuk pada kapasitas terkait teknik produksi, teknik pemasaran, serta kapasitas penelitian dan pengembangan (litbang). Keahlian pengusaha mencakup wawasan bisnis, terutama wawasan bisnis yang dijalankan dan lingkungan eksternalnya (Bappenas 2013). Menurut Shadid (2007), kreativitas dan wawasan bisnis seorang pengusaha dapat membentuk kemampuan pengusaha melakukan inovasi.
c) Sumber Daya Modal
Modal pada umumnya menjadi permasalahan klasik bagi industri kecil menengah (IKM).
d) SDA dan lingkungan
SDA dan lingkungan memiliki peran penting dalam sebuah usaha, terutama usaha yang terkait dengan mahluk hidup. Keberhasilan sebuah usaha peternakan ayam dipengaruhi oleh SDA dan lingkungan
 e) Teknologi
Sumber daya ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) sangat menentukan kemajuan suatu industri. Ketersediaan sumber-sumber pengetahuan dan teknologi dapat bersumber dari lembaga lain seperti perguruan tinggi, lembaga riset, literatur bisnis dan ilmiah, basis data, laporan penelitian, asosiasi, balai penelitian, serta sumber pengetahuan dan teknologi lainnya. Teknologi berperan penting bagi keberlangsungan usaha budidaya ayam kampung. Proses pembibitan untuk menghasilkan DOC (day old chicken), sistem perkandangan (kandang inkubator, kandang panggung mini, dan kandang postal), perlengkapan pendukung seperti induk buatan (brooder), pelingkar (chick guard), tempat pakan (feeder), tempat minum (waterer), alat penyuci hama, alat penerangan, mesin tetas, alat kemasan, biosecurity, dan alat penampung limbah.
2.5.2 Faktor Permintaan
Faktor permintaan merupakan faktor yang sangat penting dalam usaha. Tingginya permintaan akan mendorong perusahaan memproduksi produknya dalam jumlah banyak. Faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap industri kecil (alas kaki) adalah modal sosial dan kondisi permintaan (Widyastutik,
a. Jumlah pembeli dan tingkat pertumbuhan pembeli
Kebutuhan daging ayam kampung dari tahun ke tahun di berbagai daerah mengalami peningkatan, perkembangan konsumsi ayam buras 0,54-0,56 kg/kapita/tahun (2010 dan meningkat menjadi 0,57 kg/kapita/tahun. Hal ini menunjukkan permintaan daging ayam kampung cukup tinggi.
b. Bermunculannya kuliner ayam kampung
Produk ayam kampung saat ini sedang digemari oleh penikmat kuliner. Rasanya yang khas serta adanya kesadaran masyarakat terhadap pola konsumsi makanan dan saat ini mendorong tumbuhnya kuliner ayam kampung.
c. Harga jual ayam kampung relatif tinggi dan stabil
Harga jual daging ayam kampung lebih mahal dibandingkan dengan daging ayam ras, di tingkat peternak harga ayam kampung pedaging berkisar Rp36.000/0,5-0,7kg, dan di Pasar Tradisional Rp70.000-90.000/kg.
d. Popularitas ayam kampung budidaya
Ayam kampung budidaya merupakan ayam kampung yang dipelihara secara intensif seperti ayam ras. Dengan ditemukannya Ayam KUB, maka beternak ayam kampung intensif semakin diminati.
e. Preferensi konsumen
Preferensi konsumen merupakan pilihan suka tidak suka seseorang terhadap produk yang dikonsumsi. Preferensi konsumen menunjukkan kesukaan konsumen dari berbagai pilihan yang ada. Preferensi konsumen terhadap ayam kampung cukup tinggi, mengingat konsumen menyukai ayam kampung karena rasanya yang khas, berbeda dengan ayam ras, sehingga pasar ayam kampung tersegmentasi.
2.5.3 Faktor Industri Terkait dan Industri Pendukung
Industri terkait merupakan industri terdekat yang secara langsung berhubungan dengan industri inti. Industri-industri yang secara langsung berkaitan dengan usaha budidaya ayam kampung adalah pemasok input dan bahan baku, serta retail dan food industry. Sementara industri pendukung terdiri dari lembaga-lembaga yang secara tidak  langsung menyokong kelangsungan kegiatan usaha industri inti. Dalam bisnis ini, industri pendukung terdiri dari lembaga penelitian, asosiasi-asosiasi, lembaga pemerintah, dan lembaga-lembaga keuangan.
a. Perusahaan pakan ternak
Pakan merupakan komponen terbesar dalam pemeliharaan unggas termasuk ayam kampung. Usaha ayam ras merupakan usaha yang memiliki harga output dan input sangat sensitif, karena - % komponen usaha ayam ras berasal dari pakan ternak. Pakan ternak yang digunakan merupakan komponen biaya terbesar, dikarenakan bahan pakan ternak berasal dari jagung dan bungkil kedelai tergantung pada impor sehingga memiliki ketergantungan terhadap harga komoditas jagung dan kedelai internasional (Arli, ). Pakan ayam kampung budidaya sama halnya dengan pakan ayam ras, diberikan sesuai dengan masa pemeliharaan (starter, grower dan layer) dan diberikan tambahan limbah makanan seperti sisa nasi rumah, sayuran dan ikan. Belum tersedianya pakan khusus bagi ayam kampung budidaya, menimbulkan ketergantungan perusahaan unggas ayam kampung terhadap perusahaan pakan ternak ayam ras menjadi sangat tinggi.
b. Perusahaan obat-obatan
Ayam kampung dikenal memiliki daya tahan tubuh tinggi terhadap penyakit dibanding ayam ras. Namun demikian kewaspadaan terhadap penyakit yang biasa menyerang ayam harus diutamakan. Kewaspadaan meliputi pengobatan ayam yang sakit dengan tepat dan pencegahan, misalnya dengan vaksinasi, sanitasi dan pemeliharaan yang baik. Suplemen, obat-obatan, vaksin, probiotik dan herbal merupakan usaha pendukung beternak ayam kampung. Suplemen, obatobatan, vaksin dan probiotik didapatkan dari perusahaan obat-obatan, sedangkan herbal merupakan jamu yang diracik sendiri.
c. Usaha pembibitan
Pemerintah melalui Perpres Nomor 39/ 2014 mengatur bahwa pembibitan dan budidaya ayam buras, serta persilangannya diperuntukkan bagi koperasi dan UMKM. Dengan adanya Perpres ini, perusahaan besar dan PMA tidak bisa masuk dalam usaha pembibitan ayam kampung. Sementara itu permintaan terhadap ayam kampung tinggi, disisi lain ketersediaan bibit ayam kampung terbatas. Saat ini perusahaan pembibitan ayam kampung besar adalah PT Ayam Kampung Indonesia (PT AKI), PT Warso Unggul Gemilang. Usaha pembibitan ini sangat penting keberadaannya mengingat pemerintah sedang mendorong usaha ternak ayam kampung tidak lagi skala rumah tangga kedalam skala industri.
d. Horeka (Hotel, Restoran, dan Katering)
Hotel, restoran, katering, ataupun rumah makan merupakan industri terkait yang sangat berperan dalam pemasaran produk ayam kampung. Horeka biasanya lebih selektif dalam menerima hasil panen, umumnya meminta ukuran tepat dan seragam. e. Petani mitra Peternak yang dijadikan mitra adalah para peternak yang berada di daerah sekitar peternakan dan peternak wirausaha baru hasil pelatihan dengan Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI).
2.5.4 Faktor Persaingan Industri
a. Tingkat persaingan di industri perunggasan
Tingkat persaingan industri terjadi apabila perusahaan menganggap para pesaingnya adalah semua perusahaan yang membuat produk atau kelas produk yang sama.
b. Strategi pesaing
Dalam strategi pemasaran perusahaan tidak hanya memperhatikan kebutuhan konsumen, tetapi juga strategi pesaing. Strategi pesaing diperlukan sebelum perusahaan melakukan strategi kompetitif. Untuk itu perusahaan harus memperoleh semua informasi tentang pesaingnya.
c. Integrasi industri pemasok
Kekuatan pemasok berpengaruh terhadap proses produksi sebuah industri, terlebih jika jumlah pemasok bahan baku tidak banyak, lokasi pemasok jauh, dan produk substitusi sangat sedikit, maka pemasok menetapkan harga yang tidak rendah. Untuk menghindari tingginya biaya, perusahaan harus mempunyai kemampuan untuk meracik pakan dan mengurangi biaya distribusi.
d. Perusahaan sejenis dengan kapasitas lebih besar dan lebih lengkap
Perusahaaan sejenis dalam industri yang sama dapat diangggap sebagai pesaing atau- pun mitra dalam bisnis yang dijalankan. Pesaing dalam industri sejenis berperan dalam meningkatkan keunggulan bersaing. Pesaing dapat meningkatkan kemampuan perusahaan dengan diferensiasi sebagai tolok ukur perbandingan (Porter, ). Industri produk pengganti Semua industri menghadapi ancaman substitusi. Substitusi adalah proses suatu produk atau jasa menggantikan yang lain dalam melakukan satu atau beberapa fungsi tertetu bagi pembeli.
2.5.5 Faktor Peranan Pemerintah
Pemerintah merupakan aspek sangat penting dalam menentukan mutu daya saing suatu bangsa. Peranan pemerintah tercermin melalui kebijakan, regulasi, maupun dukungan terhadap upaya-upaya pengembangan suatu bisnis. Usaha ayam kampung dilindungi oleh pemerintah melalui kebijakan pemerintah dalam Perpres No. 39/2014 bahwa usaha ayam kampung dikembangkan oleh peternakan rakyat.
a. Mengatur tataniaga yang fair
Pemerintah berperan penting dalam mengatur tataniaga bisnis perunggasan. Kasus pada industri unggas ayam ras yang diakibatkan kelebihan pasokan DOC, sehingga menyebabkan ketidakseimbangan supply dan demand. Adanya produk impor yang masuk, telah menekan harga di tingkat peternak. Maka hal ini membutuhkan peran pemerintah mengatur tataniaga, agar terjadi keseimbangan dan peternak tidak dirugikan.
b. Ketersediaan bibit ayam kampung
Usaha pembibitan ayam lokal saat ini kurang berkembang. Pemeliharaan ayam lokal memerlukan waktu 65-70 hari untuk mencapai berat 1 kg/ekor, sementara ayam ras memerlukan waktu sebulan. Untuk mendukung kebijakan pemerin-tah dalam pemenuhan kebutuhan pangan dilakukan pengembangan unggas lokal, dimana pemerintah harus menjamin ketersediaan bibit. Perpres Nomor 39/2014, menjelaskan usaha pembibitan hanya boleh dilakukan oleh koperasi dan UKM perlu ditinjau kembali, karena menghambat usaha pembibitan yang membutuhkan dana besar, padahal koperasi dan belum mampu menghasilkan bibit ayam kampung unggul dalam jumlah banyak. Untuk itu diperlukan kebijakan khusus untuk pembibitan misalnya oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
c. Roadmap dan bussines plan pengembangan ayam kampung
Untuk mendukung pengembangan ayam kampung atau ayam lokal diperlukan roadmap dan bussines plan yang jelas, atau tidak hanya berupa program.
d. Proteksi produk dalam negeri dari ancaman produk impor
Terbukanya pasar unggas dalam negeri telah menimbulkan kekhawatiran peternak ayam, baik ayam ras maupun ayam kampung. Masuknya produk unggas impor menjadi ancaman bagi industri perunggasan. Untuk itu, Pemerintah perlu melindungi peternak dengan mengeluarkan regulasi agar produk impor tidak membanjiri pasar unggas dalam negeri.
e. Fasilitasi ekspor
Untuk menjadi komoditas ekspor, produk ayam kampung harus mempunyai daya saing dan memenuhi standar ekspor. Untuk itu, Pemerintah berperan meningkatkan daya saing ayam kampung dan produknya, walaupun saat ini fasilitasi ekspor ayam kampung belum diperlukan.
2.5.6 Faktor Peranan Kesempatan
Faktor kesempatan dapat memberikan dampak nyata, meskipun tidak dapat diprediksi dengan tepat keberadaan dan pergerakannya, misalnya bencana alam, wabah penyakit.
a. Iklim usaha kondusif
Iklim usaha kondusif mampu memberikan kesempatan kepada seluruh pelaku usaha untuk berkembang secara wajar. Dalam iklim usaha yang kondusif, keberhasilan usaha semata-mata dipengaruhi oleh kemampuan pengusaha untuk bersaing dengan pengusaha lain dalam memanfaatkan peluang. Iklim usaha kondusif memegang peranan penting, agar industri perunggasan mampu meningkatkan efisiensi dan akhirnya berdaya saing dengan perusahaan sejenis dari negara lain. Tambahan biaya yang tinggi untuk birokrasi dan biaya tak terduga dapat mengakibatkan peningkatan biaya produksi (Tangendjaja, ).
b. Kasus flu burung
Flu burung yang terjadi sekitar tahun 2004 berdampak pada banyaknya ayam ras yang mati, sementara ayam kampung relatif bertahan. Keadaan ini mendorong masyarakat untuk mengkonsumsi ayam kampung.
























III. PENUTUP










DAFTAR PUSTAKA

Argono, R,.S dan S. Iskandar. 2006. Review Hasil-Hasil Penelitian Dan Dukungan Teknologi Dalam Pengembangan Ayam Lokal. Balai Penelitian Ternak,Bogor.
Arli,  A.  Daryanto,  D.S.  Hendrawan.   2012. Strategi  Peningkatan  Daya  Saing  Rumah Potong  Ayam  PT  XYZ.   Jurnal  Manajemen Agribisnis. Vol. 9(2): 68-76.        
Basrial Rahmadi. 2002. Tampilan Bobot Badan Ayam Kampung Yang Mendapatkan Vaksinasi Tetelo Ulang di Kabupaten Bogor. Skripsi. Fapet. IPB. Bogor.
Direktorat Jenderal Peternakan. 2008. Statistik Peternakan 2007. Departemen RI. Jakarta.
Gunawan, 2006. Evaluasi Model Pengembangan Ayam Buras Di Indonesia. Kasus Jawa Timur. Prosiding Lokakarya Nasional Inovasi Teknologi Pengembangan Ayam Lokal (Hal 260-271).
Gunawan. 2005. Evaluasi model pengembangan ayam buras di Indonesia. Pros. Lokakara Nasional Inovasi Teknologi Pengembangan Ayam Lokal. Puslitbang Peternakan, Bogor. hlm. 260-271.
Gunawan. B.. D.Zainuddin, S.Iskandar. Resnawaiidane. Juarini. 2004 . Pembentukan Ayam Lokal Petelur Unggul. Balai Penelitian Ternak. hlm. 47-66.
Henuk, Y.L.  2013. Benefits And Problems Of Keping Native Chickens In Indonesia. 11th World Conference On Animal Production. Undana. Kupang NTT.
Iskandar, S. 2006. Strategi Pengembangan Avam Lokal. Wartazoa 16 (4) : 1-8.
Juarini,E. Sumanto dan D. Zainuddin (2008). Pengembangan Ayam Lokal Dan Permasalahannya Di Lapangan. Lokakarya Nasional Inovasi Teknologi Pengembangan Ayam Lokal. Bogor
Juarini,E..Sijmantodani).Zainuddin.2005.Pengembangan ayam lokal dan permasalahannya di lapangan. Pros. Lokakarya Nasional Inovasi Teknologi Pengembangan Ayam Lokal. Semarang, 26 Agustus 2005. Puslitbang Peternakan, Bogor. hlm. 280-293.
Kusnadi, U. Strategi dan Kebijakan Pengembangan Ayam Lokal Di Lahan Rawa Untuk Memacu Ekonomi Perdesaan. Prosiding Lokakarya Nasional Inovasi Teknologi Pengembangan Ayam Lokal (Hal 252-259). Pusat Penelitian dan Pengembangan Ayam Lokal.
Noverdiman. 2014. Penerapan Teknologi Pakan Lokal Bermutu dan Pembibitan Ayam Kampung Menuju Kawasan Village Poultry Farming (VPF) di Desa Kasang Lopak Alai Kabupaten Muoro Jambi. Jurnal Pengabdian pada Masyarakat. No.3 Vol 29
Peraturan Menteri Pertanian No.49. 2006. Pedoman Pembibitan Ayam Lokal Yang Baik. Menteri Pertanian. Jakarta.
Porter,  M.E. 1994. Keunggulan Bersaing. Binapura: Jakarta.
Samariyanto. 2005. Arah pengembangan pembibitan ayam lokal di Indonesia. Pros. Lokakarya Nasional Inovasi Teknologi Pengembangan Ayam Lokal. Puslitbang Peternakan, Bogor. hlm. 3 - 9.
Samariyanto. 2008. Arah pengembangan pembibitan Ayam lokal di indonesia. Lokakarya Nasional Inovasi Teknologi Pengembangan Ayam Lokal (Hal 3-9). Pusat Penelitian dan Pengembangan Ayam Lokal. Bogor
Saptati,R.A dan A. Priyanti. 2006. Pendekatan Ekonomi Usaha Ternak Ayam Lokal Pada Peternakan Rakyat. Lokakarya Nasional Inovasi Teknologi Pengembangan Ayam Lokal (Hal 205-217). Pusat Penelitian dan Pengembangan Ayam Lokal. Bogor
Sari T. Kartika. 2001. Performa Ayam Kampung Yang Divaksinasi Tetelo di Desa Karacak. Skripsi. Fapet. IPB. Bogor.
Sartika, T. 2005. Sifat mengeram pada ayam ditinjau dari aspek molekuler. Wartazoa 15(4): 206 - 212.
Setioko. A.R. dan S. Iskandar. 2005. Review hasil-hasilpenelitian dan dukungan teknologi dalam  pengembangan ayam lokal. Pros. Lokakarya Nasional Inovasi Teknologi Pengembangan Ayam Lokal. Puslitbang Petemakan, Bogor. hlm. 10 - 19.
Sidadolog,J.H.P. (2008). strategi Pengelolaan Sumber Daya Genetik Untuk Perbaikan Produktivitas Ternak Lokakarya Nasional Pengelolaan Dan Perlindungan Sumber Daya Genetik Di Indonesia: Manfaat Ekonomi Untuk Mewujudkan Ketahanan Nasional. Bogor
Suprijatna, E. 2010. Strategi Pengembangan Ayam Lokal Di Indonesia. Prosiding Pidato Pengukuhan Penerimaan Jabatan Guru Besar Universitas Diponegoro (Hal 1-80). Semarang.
Tangendjaja,  B.   2014.   Daya  saing  produk peternakan:  Ceruk  pasar.   Memperkuat  daya saing produk pertanian. Balitbang Kementan. Jakarta.
Widiyastutik,  H.  Mulyati,  E.I.K.  Putri.  2010. Analisis  Faktor-faktor  yang   Pengembangan Klaster UMKM Alas Kaki di Kota Bogor yang Berdaya Saing. Jurnal Manajemen & Agribisnis. Vol. 7(1):16-26.
Yamesa, N. 2010.  Strategi Pengembangan Usaha Peternakan Ayam Ras Petelur Pada Perusahaan AAPS Kecamatan Guguak, Kabupaten 50 Kota. Skripsi. Sumatera barat.
Zainudin, D. 2008. Strategi Pemanfaatan Pakan Sumberdaya Lokal dan Perbaikan Manajemen Ayam Lokal. Lokakarya Nasional Inovasi Teknologi Pengembangan Ayam Lokal (Hal 32-41). BPT, Bogor.

15 komentar:

  1. ===> BONUS BUAT MEMBER BARU! <===

    DONACOPOKER adalah online web judi kartu online Indonesia paling terpercaya dan terlengkap dalam menyediakan game judi online seperti poker online, domino online, bandar ceme online, blackjack online...Bahkan yang merupakan website Agen Poker Online uang asli yang menyediakan transaksi dari bank BCA, BNI, BRI, Mandiri, memberikan MINIMAL deposit yang sangat murah serta menyediakan hadiah jackpot setiap harinya dan bisa bermain dengan para player dari banyak kota yang ada di Indonesia, main poker online hanya di DonacoPoker.

    === 1 ID Bisa Main 7 Permainan ===

    http://www.donacopoker.info/poker-online/poker-online-uang-asli-di-indonesia/
    http://www.donacopoker.info/cara-bermain/cara-bermain-kartu-remi/
    http://www.donacopoker.info/poker-online/cara-bermain-poker-di-donacopoker/

    Ayo gabung sekarang di DonacoPoker.net

    BalasHapus
  2. Permainan Sabung Ayam Online di Agen BOLAVITA , dengan minimal deposit hanya Rp 50.000 saja , dan minimal betting hanya Rp 20.000 saja sudah bisa mainkan permainan Sabung Ayam

    Terdapat 3 jenis Sabung Ayam:
    • Sabung Ayam S128 (20.000)
    • Sabung Ayam SV388 (10.000)
    • Kungfu Chicken (15.000)

    Baca juga artikel Sabung Ayam disini yaa =>> ARTIKEL SABUNG AYAM

    Untuk pendaftaran, bisa klik disini yaa =>> REGISTER BOLAVITA

    Untuk info selanjutnya, bisa hubungi kami VIA:
    BBM : BOLAVITA / D8C363CA
    Whatsapp : +62812-2222-995
    Livechat : www.bolavita.vip
    Livechat 24 Jam

    BalasHapus
  3. BISA DEPOSIT via OVO

    CemePoker merupakan cabang Poker Online, Domino, Ceme, dan Capsa yang sediakan bermacam tidak sedikit game bersama 1 user ID saja dan cemepoker di anugerahkan sebagai perizinan judi poker bersama rating win tertinggi.
    Cemepoker menjamin 100% keamanan sebagian membernya lagi pemain Poker hamba dijamin 100% Player VS Player.
    janganlah gegabah nantikan imbalan merengkuh tiap-tiap bulannya dan pemberian referal segolongan hidup

    https://www.pokerceme.info/daftar-poker-online-deposit-via-ovo/

    Ayo daftar sekarang hanya di cemepoker.biz

    BalasHapus
  4. BOSAN KALAH MULU ? SEGERA GESER KE zeusbola

    MINIMAL DEPOSIT YANG SANGAT TERJANGKAU, MENYEDIAKAN BERBAGAI FASILITAS DIDALAMNYA

    • Permainan Terlengkap & FairPlay
    • Layanan Customer Service Online 24Jam nonstop
    • Pelayanan Super Ramah, Profesional, Teraman & Fast Respon
    • Menerima Deposit Via All Bank Lokal Indonesia
    • Menerima Deposit Via Pulsa Telkomsel & XL ( Rate Tertinggi Dari Agen Lain )
    • Menerima Deposit Via Ovo
    • Berapapun Kemenangan Anda Di Bayar Tuntas !
    • Pendaftaran Free!!

    Hubungi Contact Kami Untuk Informasi Lebih Lanjut :

    Link Alternatif : WWW(.)BOLAZEUS(.)COM
    LINE : zeusbola
    Whatsap : 0813-3355-2228

    Kunjungi Juga :
    https://medium.com/@shellynnita88/pertarungan-sabung-ayam-online-filipina-terbaik-1a5ec6b1f70b

    BalasHapus
  5. PROMO UNTUK MEMBER BARU!

    Agen Poker pulsa Terpercaya Di Indonesia, kursi agen Judi Online menyisakan pulsa ialah sewujud pemilikuang judi yang mengemukakan tontonan poker online pada saat ini sudah sekali enteng degnan munculnya pementasan ini poker online endapan melalui pulsa akomodasi berisi beraga disebuah atraksi poker online yang mampu kita jumpai masa ini memang buah pecah makin berkembangnya zaman dan teknologi masa ini didalam pementasan sandaran online. Atas cukup menamakan pulsa serupa aset deposit pementasan di bolazeus online, petugas sudah capai giliran yang selesa berlagak dan memimpin permainan.

    Bergaya menganjurkan pulsa didalam atraksi judi online jelasnya emang bakal kian menggampangkan pemain masa kamu mengerjakan pementasan andalan online. Karena adanya deposit dengan pulsa alkisah petugas akan bisa karena simpel bermutu menggadang serta menjadi jagoan didalam sewujud pergelaran poker. Permainan judi online deposit melewati pulsa mestinya akan tibadi separuh keuntungan bertingkah yang becus berupa pulsa hanya maupun berwujud uang sahih didalam sepaham atraksi poker online.

    BACA JUGA:

    http://134.209.98.69/bermain-bersama-agen-poker-online-deposit-pulsa/
    http://134.209.98.69/agen-poker-online-deposit-via-pulsa-dengan-pelayanan-terbaik/
    http://134.209.98.69/daftar-akun-resmi-judi-online-deposit-pulsa/


    Daftar sekarang hanya di ZeusBola

    BalasHapus
  6. DEPOSIT BISA VIA PULSA TELKOMSEL!

    Delegasi Bandar Taruhan Judi Bola Sbobet Online Terpercaya dan paling baik yang menyediakan jasa pelayanan kepada awal akun permainan judi atau taruhan online guna anda di kantor cabang judi online yang bertaraf International, berlaku dan terpercaya hanya di Zeusbola.

    Yang Merupakan Perutusan Bola Sbobet Indonesia Terpercaya, ZeusBola telah berkerja sama dengan maskapai Sbobet beroperasi di Asia yg dilisensikan oleh First Cagayan Leisure & Resort Corporation, Manila-Filipina dan di Eropa dilisensikan oleh penaklukan Isle of Man bagi beroperasi yang merupakan juru taruhan latihan jasmani sedunia.

    https://bolazeus.info/2019/01/03/bermain-judi-online-terpercaya-menggunakan-deposit-via-pulsa/
    https://bolazeus.info/2019/01/02/situs-poker-online-deposit-via-pulsa/
    https://bolazeus.info/2019/01/01/kelebihan-bermain-taruhan-online-deposit-via-pulsa/

    Atau nonton basket disini :
    nonton basket gratis

    Ayo daftar sekarang di Zeusbola ---> http://104.248.148.252/

    BalasHapus
  7. Artikel kamu bagus gan! aku selalu menunggu artikel kamu.. Sebagus artikel ini Manfaat Anak Tikus Untuk Ayam Aduan

    BalasHapus
  8. Donaco Poker Sebagai Situs Agen Poker Online Uang Asli Yang Menyediakan Transaksi Dari Bank Bca, Bni, Bri, Mandiri dan Danamon Memberikan Minimal Deposit Yang Sangat Murah Serta Menyediakan Hadiah Jackpot Setiap Harinya Dan Bisa Bermain Dengan Para Player Dari Seluruh Kota Yang Ada Di Indonesia.

    Waktu Yang Relatif Singkat Dalam Semua Proses Transaksi Akan Semakin Membuat Para Member Betah Dan Puas.

    Hubungi Kami Secepatnya Di :
    WHATSAPP : +6281333555662

    BalasHapus
  9. Situs BandarQ Pulsa Indonesia gabung sekarang juga dan nikmati keuntungan yang berlipat ganda, semua menjadi mungkin saat anda bergabung ke Situs BandarQ Pulsa Indonesia untuk memiliki tujuan menang dengan pendapatan yang sangat menjanjikan.

    Nikmati Promo Bonus Terbesar Dari Agen Poker
    -> Bonus Cashback 0.5% (Dibagikan Setiap Minggu)
    -> Bonus Refferal 20%
    -> Customer Service 24 Jam Nonstop
    -> Support Deposit Pulsa, OVO & GoJek
    -> Minimal Deposit 10.000
    -> Minimal Withdraw 25.000

    Kontak Pokervita
    http://167.71.214.170/
    Livechat Pokervita
    WA: 08122222996
    Wechat: pokervitaofficial
    Line: vitapoker

    BalasHapus
  10. ZeusBola - Agen Deposit Pulsa Tanpa Potongan
    1 ID Bisa Main Semua Game
    Bonus Sabung Ayam 7x Win
    Bisa Daftar Segera Dengan DANA, OVO, LINKAJA, JENIUS
    Pendaftaran : http://zeusbola.me

    Info Lebih Lanjut Bisa Hub kami Di :
    Whatsapp : 081333555996

    DEPOSIT PULSA TANPA POTONGAN

    BalasHapus
  11. Zeusbola - Situs Bandar Judi Online Terlengkap, Teraman & Terpercaya 2020
    Menerima Deposit Pulsa, Ovo, Gopay, Dana, Linkaja.
    Nikmati Seluruh Kemudahan Bertransaksi Bersama Zeusbola.

    Pendaftaran Melalui : https://zeus303.com/

    Hubungi Kami Melalui :

    Whatsapp : (+62) 822 7710 4607
    Telegram : (+62) 813 3355 5996 ( @zeusbola )
    Line : zeusbola
    Fanspage Facebook : zeusbola.me

    http://134.209.98.69/bandar-deposit-via-pulsa-tanpa-potongan/

    Agen Judi Slot Joker123 Deposit Pulsa 10rb Tanpa Potongan

    BalasHapus
  12. HANYA DENGAN 1 ID DAN APLIKASI

    Main Slot Online, Sabung ayam , Casino Online, Togel Online Terlengkap hanya di Mbo128 mainkan dgn pulsa tnpa potongan hny di Mbo128.

    https://linktr.ee/amel.nasution56

    BalasHapus
  13. Bandar Togel Terpercaya
    SITUS TOGEL TERBAIK
    AGEN TOGEL TERBAIK 2021
    Bandar Togel Indonesia
    Situs Agen Togel Terbaik
    SITUS TOGEL DEPOSIT PULSA

    BANDAR TOGEL TERPERCAYA MBO128 FREE ANGPAO

    MBO128 sebagai situs togel online terbaik akan memfasilitasi anda untuk bermain dan daftar togel online.

    Minimal DEPOSIT Rp.25.000
    Minimal TARIK DANA Rp.50.000

    Untuk pendaftaran bisa langsung Klik link berikut :
    https://mbo128.com/register

    KONTAK :
    WhastApp: 0852-2255-5128

    BalasHapus